Sabtu, 08 September 2012

Asal Usul Danau Toba

Di daerah sumatera utara hidup seorang pemuda yang hidup sebatangkara , ia bekerja sebagai seorang petani. Kesehariannya dia sibuk bertani dan terkadang dia suka mancing untuk makan sehari hari.
Pada suatu saat Dia pergi membawa kail dan peralatan lainnya untuk mancing . Setelah tiba ditepi sungai yang dekat dengan dia tinggal Ia pun mulai mempersiapkan peralatan memancingnya. Setelah melempar kail Dia berdo'a "ya allah berilah hasil ikan yang banyak hari ini ya allah"
Tidak lama kemudian kailnya bergoyang goyang Pemuda itu pun menarik kailnya . Betapa terkejutnya dia ternyata kailnya nyangkut ikan yang begitu besar dan sangat cantik.
Di pandanginya ikan tersebut dalam dalam, tapi betapa terkejutnya lagi karena ikan tersebut dapat bicara . “Tolong aku jangan dimakan Pak!! Biarkan aku hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.
“Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini? Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar aturan kerajaan”, jawab wanita itu. “Terimakasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan istri”, kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.
 Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya  kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran semua orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah makanan dilahapnya tanpa sisa.
Hingga pada suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis, dan setelah itu dia tertidur di sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung membangunkannya. “Hey, bangun!, teriak petani itu.
  “Mana makanan buat ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak. Dengan nada tinggi petani itu langsung memarahi anaknya. "Anak tidak tau diri! Dasar anak ikan!," umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.
Setelah petani tersebut melanggar pantangan yang di berikan istrinya, Kemudian anak dan istrinya hilang lenyap tanpa meninggalkan bekas. Yang tertinggal semburan air dari bekas injakan kakinya .Air mengucur dengan derasnya dan menggenang menjadi sebuah telaga (danau) yang sekarang kita kenal Danau Toba.

0 komentar:

Template by : syakir x-template.blogspot.com