Sabtu, 08 September 2012

Malin Kundang

Malin Kundang
Sebuah cerita rakyat dari pulau seberang yang melegenda sampai sekarang yaitu dari tanah minang  Si Malin Kundang.Cerita ini mengisahkan tentang seorang anak yang durhaka terhadap ibunya dan kena kutuk menjadi batu.

Cerita lengkapnya begini.
Di sebuah desa di tanah minang tinggal seorang janda dan anaknya yg bernama Malin kundang. Malin Kundang adalah seorang anak yang pintar tapi sedikit nakal ,dia sering kejar kejar ayam ayamsambil bawa sapu untuk memukul.padasuatu saat Malin terjatuh saat mengejar ayam dan menyebabkan sebuah luka di tangan kanannya .Luka tersebut menjadi bekas yang tidak bias hilang. Malin yang beranjak dewasa kasihan melihat ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dia,akhirnya Malin kundang pun berniat membantu ibunya dengan merantau agar menjadi orang kaya.

Singkat cerita merantaulah sang Malin Kundang dengan nebeng kapal seorang saudagar. Diatas kapal tersebut Malin banyak belajar dari awak kapal tersebut ,tapi apa daya ditengah perjalanan kapal tersebut di bajak oleh bajak laut. Semua harta direbut bahkan banyak korban dari awak kapal tersebut karena ketakutan Malin pun bersembunyi. Bajak lautpun pergi dengan barang rampasannya Si Malin pun selamat tapi dia bingung karena posisi kapal waktu itu masih di tengah tengah laut. Malin pun hanya bisa pasrah.

Beberapa hari terkatung katung di atas kapal akhirnya kapal tersebut terdampar disebuah pantai ,dengan sisa tenaga Malin pun melangkah mencari sebuah pemukiman terdekat. Mungkin inilah yang dinamakan rezeki karena desa yang di datangi Malin ternyata tanahnya sangat subur. Di desa inilah Malin Kundang menjadi orang kaya raya karena ke uletannya. Ia  punya banyak kapal dagang dan anak buah yang banyak pula. Malin pun menikah dengan seorang gadis di desa tersebut.

Sang ibu mendengar anaknya yang sukses pun banngga ia bersyukur pada tuhan, sejak saat itu ibu malin tiap hari pergi ke pantai berharap kepulangan anaknya. Setelah menikah beberapa bulan lamanya Malin berlayar dengan istrinya dan dikawal banyak anak buah. Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal itu ke dermaga melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya. Ibu Malin pun menuju ke arah kapal. Setelah cukup dekat, ibunya melihat bekas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. “Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi melihat wanita tua yang berpakaian lusuh dan kotor memeluknya Malin Kundang menjadi marah meskipun ia mengetahui bahwa wanita tua itu adalah ibunya, karena dia malu bila hal ini diketahui oleh istrinya dan juga anak buahnya.

Mendapat perlakukan seperti itu dari anaknya ibu Malin Kundang sangat marah. ibu Malin menyumpah anaknya “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”. Tidak berapa lama kemudian Malin Kundang kembali pergi berlayar dan di tengah perjalanan datang badai dahsyat menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Sampai saat ini Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama pantai Aia Manih, di selatan kota Padang, Sumatera Barat. 

0 komentar:

Template by : syakir x-template.blogspot.com